Makanan Khas Papua Legendaris yang Wajib Dicoba

makanan khas papua

Makanan Khas Papua Legendaris yang Wajib Dicoba

By: Jannet Hillary

Papua merupakan tempat dengan kekayaan alam berlimpah. Kehidupan di Papua juga sangat bergantung dengan alam. Sehingga banyak masyarakat yang memanfaatkan hasil bumi untuk dijadikan sebagai olahan makanan. Selain mempunyai keindahan alam yang eksotis, makanan dan oleh-oleh dari sana tidak kalah mengagumkan. Karena makanan pokok masyarakat Papua adalah sagu, hampir semua sajian di sana menggunakan bahan tersebut.

Di samping sagu, ada pula bahan-bahan ekstrem lainnya yang mungkin tidak kita duga-duga dan tentunya dapat membuat kamu penasaran atau geli jika baru pertama kali mencoba.

Berikut 10 Rekomendasi Makanan Khas Papua yang patut dicoba Ketika kamu berkunjung di Tanah Mutiara Hitam ini :

PAPEDA

makanan khas papua
(Sumber : nusantaracuisine.home.blog)

Kuliner khas Papua adalah papeda. Papeda merupakan makanan pokok yang sering dikonsumsi masyarakat papua. Papeda yang terbuat dari bahan dasar sagu ini diolah menjadi seperti bubur yang kental dan lengket. Sagu merupakan makanan pokok yang selalu digunakan masyarakat Papua untuk bertahan hidup, karena harga beras di sana cukup mahal. Rasa Kapurung ini tawar, sehingga masyarakat papua suka menambahkan ikan goreng atau kuah kuning untuk pelengkap rasa kapurung ini..

IKAN BUNGKUS

(Sumber : Wondama.com)

Ikan bungkus khas papua tentu berbeda dengan ikan bungkus yang sering kamu dengar. Biasanya ikan bungkus dibungkus dengan daun pisang, namun berbeda dengan ikan bungkus Papua yang dibungkus oleh daun talas dan hanya ikan laut yang digunakan bukan ikan air tawar..

SAGU LEMPENG

(Sumber : arieparikesit)

Sagu lempeng ini merupakan makanan khas Papua yang bisa kamu coba. Biasanya sagu lempeng dikonsumsi sebagai cemilan dan ditemani teh hangat.Tekturnya sedikit keras saat digigit, itulah yang menjadi ciri khas sagu lempeng ini. Mempunyai bentuk seperti batangan persegi panjang dan warnanya merah kecoklatan atau porna. Kuliner ini terbuat dari tepung sagu yang dicetak dengan besi, lalu dipanggang.

Proses pemanasan itu bisa mengurangi kadar air, sehingga menghambat pertumbuhan jamur dan mikroba. Karena itulah kue ini dapat bertahan lama.

SARANG SEMUT

(Sumber : rumahwalatra.com)

Sarang semut di Papua telah terkenal di dalam maupun luar negeri. Sarang itu terbuat dari tanah yang ukurannya sangat besar, mencapai rumah yang ditinggali manusia. Tapi, siapa sangka bila kediaman hewan kecil tersebut bisa digunakan untuk mengobati segala penyakit, mulai dari asam urat, rematik, TBC, tumor dan kanker. Tidak heran apabila sarang semut banyak dijual hingga ke luar daerah. Bahkan, beberapa apotek di Indonesia pun menyediakannya dalam bentuk kemasan bagus dan kapsul.

Rasanya yang pahit memiliki khasiat yang baik untuk mengobati berbagai macam penyakit untuk tubuh. Biasanya sarang semut dijadikan bahan untuk membuat kue agar tidak terlalu terasa pahitnya.

KUE BAGEA

(Sumber : istimewa)

Makanan khas Papua yang terbuat dari bahan dasar sagu ini bisa kamu coba saat berkunjung ke Papua. Kuebagea memiliki rasa nikmat yang dihasilkan dari paduan tepung sagu dan kenari. Berbentuk menyerupai batang pohon yang dipotong-potong dan berwarna putih kekuningan, sebab dicampur dengan kenari. Bila sudah tercampur, bisa dibentuk bulat lalu dipanggang. Teksturnya sedikit keras namun tetap nikmat untuk dimakan. Bisa kamu jadikan oleh-oleh buat dibawa pulang.

KUE LONTAR

(Sumber : cookpad.com)

Sepertinya, ini bisa menjadi salah satu makanan khas Papua yang cocok di lidah masyarakat Indonesia. Menurut sejarahnya, kue lontar dibawa oleh para penjajah dari Belanda berpuluh-puluh tahun yang lalu. Tampilannya sendiri menyerupai pie susu yang merupakan oleh-oleh dari Pulau Dewata. Tapi, camilan berbahan dasar telur ini dicetak menggunakan piring keramik, sehingga hasilnya lebih besar. Kue lontar biasanya dibuat menjelang lebaran dan Natal.

ABON GULUNG

(Sumber : Instagram @chefjourneys)

Kota Sorong memiliki hidangan yang sesuai untuk lidah masyarakat Indonesia, yaitu abon gulung. Berbeda dengan roti gulung pada umumnya, jajanan yang cukup terkenal di Kota Minyak ini berukuran lebih besar. Tidak hanya itu, abon yang tersimpan dalam rotinya pun sangat banyak dan membuat rasa gurihnya semakin kuat.

Roti berbentuk bulat lonjong dengan warna kecoklatan tersebut juga ditaburi wijen untuk mempercantik presentasinya. Anda bisa mendapatkan abon gulung di toko kue atau oleh-oleh di Sorong. Tapi, perlu diperhatikan bahwa makanan ini tidak tahan lama. Jadi, kalau dijadikan buah tangan harus segera dimakan atau disimpan dalam lemari es begitu sampai di rumah.

KERIPIK KELADI

(Sumber : cookpad.com)

Makanan khas Papua berikutnya berasal dari Kota Sorong. Terbuat dari keladi, yakni umbi yang banyak dimanfaatkan di sana, panganan ini menawarkan cita rasa pedas, manis dan gurih. Tapi, sekarang rasanya semakin bervariasi, sehingga orang-orang tidak bosan dan bisa mencoba kenikmatan yang baru. Keripik keladi tersedia di setiap toko oleh-oleh karena sangat diminati oleh wisatawan.

SAMBAL COLO-COLO

(Sumber : katalogkuliner.com)

Bukan berbahan sagu atau daging, colo-colo adalah semacam sambal yang mempunyai rasa pedas luar biasa. Sebetulnya, makanan itu berasal dari Ambon dan Manado, namun telah menyebar ke hampir seluruh wilayah di Papua. Biasanya, digunakan untuk menemani menu santap siang dan malam hari. Misalnya, tumis kangkung bunga pepaya, ikan masak kuah kuning, udang asam manis serta olahan seafood lainnya.

Sebab, rasa pedas yang dibawa sambal tersebut sangat cocok dipadukan dengan hidangan apapun. Ada rasa masam dari jeruk nipis yang memberi sensasi menyegarkan dan membantu menetralkan pedasnya cabai..

SATE ULAT SAGU

(Sumber : bedahnusantara.com)

Sate anti-mainstream tersebut cukup terkenal di kalangan wisatawan. Siapa yang tak kenal dengan makan khas Papua yang satu ini. Ulat sagu sudah dijadikan makanan khas Papua yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Papua sebagai lauk. Ulat sagu juga memiliki banyak kandungan yang bermanfaat bagi tubuh, ulah sagu memiliki kandungan asam oleat, omega 3, omega 6, omega 9 dan protein. Cara menyantap ulat sagu ini pun cukup mudah, kamu bisa mencobanya dengan memakan langsung atau dibakar seperti sate.

Gimana, tercengangkan melihat beberapa list di atas? Hampir semuanya jarang kita temukan di kehidupan sehari-hari, padahal cita rasanya tak kalah bersaing dengan kuliner khas kota lainnya. Jika anda tertarik berwisata kuliner, anda bisa mengikuti paket wisata indonesia dari kami yang tanpa ribet dan pasti berangkat.

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PESAN SEKARANG